Sampai juga dihari ke-3 dimana kami akan kembali pulang ke tanah
air. Sedih sih, akan kembali ke rutinitas yang membosankan dan stres yang
tinggi. Namun karena kembali ke Indonesia memang dijadwalkan agak malem gitu
ya, saya dan teman-teman yang lain pun berdiskusi dan akhirnya memilih “War
Remnants Museum” yang terkenal di Vietnam.
Akhirnya, sampai juga di Museum, setelah salah jalan dan tanya
sana-sini. Museum ini adalah museum perang yang terletak di Ho Chi Minh City
(Saigon). Untuk mencarinya tidak begitu susah, karena museum ini punya ciri
khas tersendiri, dimana di halaman depan museumnya sudah diparkirkan pesawat-pesawat
tempur, helikopter dan tank yang digunakan saat berperang. Peralatan
kemiliteran yang ada meliputi helikopter UH-1 “Huey”, F-5A fighter, sebuah bom
BLU-82 “Daisy Cutter”, tank M48 Patton, sebuah bom penyerang A-1 Skyraider, dan
sebuah bom penyerang A-37 Dragonfly.
Dan ini adalah salah satu teman backpacker saya yang ternyata
sudah niat banget mau foto di depan pesawat tempur ini, beliau bahkan sudah
menyiapkan seragam ala-ala tentara yang dibutuhkan. Alhasil semua turist pun memandang
kami, mungkin mereka pikir teman saya ini adalah bagian dari perang yang layak
untuk difoto. Hahaha..
Museum ini memang benar-benar menyimpan banyak cerita tentang benda-benda
yang berhubungan dengan Amerika saat fase Perang Vietnam berikut kekejamannya
yang membuat saya tidak bisa tidur meskipun sudah di Indonesia.. :(
Masuk kedalam museum, saya menemukan ruangan-ruangan yang
disediakan dengan tema tertentu yang tentu isinya adalah, cerita, kisah, foto
dan benda-benda peninggalan sejarah lainnya. Museum ini mempunyai 3 lantai.
Lantai pertama lebih banyak menyajikan kabar dan berita tentang perang, dan
tentu saja seruan perdamaian karena semua orang pasti tahu dampak buruk dari
terjadinya perang disatu negara.
Naik ke lantai dua, disana lebih banyak menyajikan tentang
kekejaman dan korban perang, khususnya warga lokal yang harus menderita karena
terkena paparan bahan kimia yang digunakan oleh Amerika saat Perang Vietnam. Selain
peperangan menggunakan senjata perang dan kendaraan tempur pada umumnya,
pada saat itu AS juga menggunakan berbagai macam senjata kimia. Serangan
dengan senjata kimia ini diberi nama Agent Pink, Agent Green, Agent Purple,
Agent Blue, Agent White, dan Agent Orange. Dari semua jenis bahan kimia ini, yang
paling berbahaya, menelan banyak korban, dan memapar dalam radius yang sangat
luas adalah Agent Orange. Ternyata agent tidak hanya dipakai untuk jasa travel,
asuransi, atau agent seperti di film-film hollywood, bahan kimia pun diberi
nama agent..
Dioxin, adalah senjata kimia yang digunakan dalam serangan Agent
Orange ini. Dioxin ini disebarkan dengan menggunakan pesawat, baik dengan bom
ataupun asap. Akibatnya, yang terkena bom tersebut pastilah akan meninggal
secara langsung karena ledakan. Namun, yang paling parah adalah korban yang
masih hidup dan terpapar kimia tsb. Konon katanya, bahkan tiga generasi
setelahnya pun masih hidup dengan penderitaan hingga saat ini. Saya pun pada Januari
2012 yang lalu, membaca sebuah artikel di http://foto.news.viva.co.id/read/5681-remaja-mini-korban--agent-orange-
, seorang remaja yang kesehariannya menjual tusuk gigi dan korek kuping di kota
Hanoi, diyakini masyarakat setempat sebagai korban 'Agent Orange'.
- akibat dari Agent Orange -
Selama sembilan tahun antara 1962 dan 1971 militer Amerika
menyemprotkan kira-kira 76 juta liter Agent Orange dan bahan kimia lainnya di
Vietnam Selatan dan sepanjang perbatasan dengan Laos dan Kamboja, dengan tujuan
menghancurkan hutan lebat yang menjadi persembunyian pemberontak Vietkong dan
menghentikan persediaan makanannya. Dioxin Agent Orange menyebabkan mutasi
genetik yang sangat parah dan mengenaskan, dimana korban-korban tersebut
mengalami cacat hingga mengubah banyak bentuk fisik mereka. Hingga tahun 2006,
Pemerintah Vietnam mencatat korban serangan Agent Orange telah mencapai lebih
dari 4.000.000 orang. Duhhh...
Namun saya juga membaca sebuah artikel di http://www.radioaustralia.net.au/indonesian/2012-08-10/vietnam-as-mulai-pembersihan-agent-orange/996938 yang menyatakan bahwa Pejabat-pejabat Vietnam dan Amerika telah melangsungkan
sebuah upacara di bandar udara Danang, dalam rangka peluncuran operasi
membersihkan Agent Orange di daerah-daerah yang tercemar selama Perang Vietnam. Puji Tuhan, semoga Vietnam aman bagi
industri, komersial atau pemukiman.
Naik lagi kelantai 3 di museum ini, banyak menonjolkan perang
dengan menggunakan foto untuk menggambarkan perang yang terjadi kala itu.
Disamping museum, masih banyak lagi peninggalan lainnya seperti
penjara-penjara kecil dan alat pemenggal kepala yang digunakan oleh Perancis
dan Vietnam Selatan untuk mengeksekusi tahanan yang berlangsung pada tahun
1960-an. *Merinding*
Disajikan juga beberapa foto yang menunjukkan bagaimana perang
sudah membuat warga vietnam sangat menderita sebelum akhirnya meninggal. Beberapa
bentuk kekejaman ini membuat kita ikut merasakan betapa tidak manusiawinya
perang kala itu. Banyak orang yang dibuat cacat, dipatahkan tulangnya, bahkan
mati pun sepertinya digambarkan dengan sangat menderita sekali.
Ada yang tangan dan kakinya diikat dan ditarik keatas dengan tali,
kemudian dijatuhkan dan remuk. Aihhh... Ngilu sekali rasanya..
Yang paling memilukan lagi, perlakuan mereka terhadap wanita di
daerah itu. Para wanita dianiaya dan ditusuk kelaminnya, kemudian di bunuh. Ya
Tuhan.. Betapa bersyukurnya kita yang dihidup di zaman ini dan berterima
kasihlah pada pejuang-pejuang bangsa kita yang membuat negara kita merdeka,
jauh dari tindakan yang sangat tidak manusiawi seperti yang dipaparkan di museum
ini.
Saya pun masuk dalam sebuah tempat yang tidak saya duga
sebelumnya, sebuah penjara kecil dengan seorang pria yang dipasung di dalamnya.
Saya terkejut dan berteriak karena melihat tempat itu ada disebelah saya
tiba-tiba. Saya tidak tahu itu asli atau tidak, yang saya tahu pasti itu
menyeramkan dan sangat menghantui pikiran saya, membuat saya tidak tenang.
Keluar dari museum yang menyeramkan itu, diluar ada juga beberapa
alat-alat persenjataan yang tidak meledak yang disimpan disamping museum. Saya jadi
mikir, alat segede gini zaman dulu gimana ngangkatnya. Harus perang pula..
hadehhh..
Lelah belajar di Museum, kami pun bergerilya mencari oleh-oleh di
pasar Ben Thanh. Mulai dari kaos, buah, topi, dan lukisan harganya cukup
terjangkau..
Kami pun tak lupa menikmati secangkir kopi dan pizza ala Vietnam
sebelum kembali ke hostel dan berangkat ke airport untuk kemudian kembali ke
Indonesia. Nikmatnya sebuah perjalanan :)
Ternyata setelah liat fotonya seram juga.. :D
ReplyDeleteYang ga kalah parah nya itu, akibat "Agent Orange".. -.-'
Seharsnya kita yg hidup di jaman skr benar2 mesti bersyukur. Tapi trend yg sekarang itu adalah, bangsa dijajah oleh bangsa sendiri.. Parah..! Emang perang ga pernah berakhir kayaknya..