Sunday, March 3, 2013

War Remnants Museum, Vietnam #Day3



Sampai juga dihari ke-3 dimana kami akan kembali pulang ke tanah air. Sedih sih, akan kembali ke rutinitas yang membosankan dan stres yang tinggi. Namun karena kembali ke Indonesia memang dijadwalkan agak malem gitu ya, saya dan teman-teman yang lain pun berdiskusi dan akhirnya memilih “War Remnants Museum” yang terkenal di Vietnam.

Akhirnya, sampai juga di Museum, setelah salah jalan dan tanya sana-sini. Museum ini adalah museum perang yang terletak di Ho Chi Minh City (Saigon). Untuk mencarinya tidak begitu susah, karena museum ini punya ciri khas tersendiri, dimana di halaman depan museumnya sudah diparkirkan pesawat-pesawat tempur, helikopter dan tank yang digunakan saat berperang. Peralatan kemiliteran yang ada meliputi helikopter UH-1 “Huey”, F-5A fighter, sebuah bom BLU-82 “Daisy Cutter”, tank M48 Patton, sebuah bom penyerang A-1 Skyraider, dan sebuah bom penyerang A-37 Dragonfly.


Dan ini adalah salah satu teman backpacker saya yang ternyata sudah niat banget mau foto di depan pesawat tempur ini, beliau bahkan sudah menyiapkan seragam ala-ala tentara yang dibutuhkan. Alhasil semua turist pun memandang kami, mungkin mereka pikir teman saya ini adalah bagian dari perang yang layak untuk difoto. Hahaha..


Museum ini memang benar-benar menyimpan banyak cerita tentang benda-benda yang berhubungan dengan Amerika saat fase Perang Vietnam berikut kekejamannya yang membuat saya tidak bisa tidur meskipun sudah di Indonesia.. :(

Masuk kedalam museum, saya menemukan ruangan-ruangan yang disediakan dengan tema tertentu yang tentu isinya adalah, cerita, kisah, foto dan benda-benda peninggalan sejarah lainnya. Museum ini mempunyai 3 lantai. Lantai pertama lebih banyak menyajikan kabar dan berita tentang perang, dan tentu saja seruan perdamaian karena semua orang pasti tahu dampak buruk dari terjadinya perang disatu negara. 

Naik ke lantai dua, disana lebih banyak menyajikan tentang kekejaman dan korban perang, khususnya warga lokal yang harus menderita karena terkena paparan bahan kimia yang digunakan oleh Amerika saat Perang Vietnam. Selain peperangan menggunakan senjata perang dan kendaraan tempur pada umumnya,  pada saat itu AS juga menggunakan berbagai macam senjata kimia. Serangan dengan senjata kimia ini diberi nama Agent Pink, Agent Green, Agent Purple, Agent Blue, Agent White, dan Agent Orange. Dari semua jenis bahan kimia ini, yang paling berbahaya, menelan banyak korban, dan memapar dalam radius yang sangat luas adalah Agent Orange. Ternyata agent tidak hanya dipakai untuk jasa travel, asuransi, atau agent seperti di film-film hollywood, bahan kimia pun diberi nama agent..

Dioxin, adalah senjata kimia yang digunakan dalam serangan Agent Orange ini. Dioxin ini disebarkan dengan menggunakan pesawat, baik dengan bom ataupun asap. Akibatnya, yang terkena bom tersebut pastilah akan meninggal secara langsung karena ledakan. Namun, yang paling parah adalah korban yang masih hidup dan terpapar kimia tsb. Konon katanya, bahkan tiga generasi setelahnya pun masih hidup dengan penderitaan hingga saat ini. Saya pun pada Januari 2012 yang lalu, membaca sebuah artikel di http://foto.news.viva.co.id/read/5681-remaja-mini-korban--agent-orange- , seorang remaja yang kesehariannya menjual tusuk gigi dan korek kuping di kota Hanoi, diyakini masyarakat setempat sebagai korban 'Agent Orange'.


- akibat dari Agent Orange -


Selama sembilan tahun antara 1962 dan 1971 militer Amerika menyemprotkan kira-kira 76 juta liter Agent Orange dan bahan kimia lainnya di Vietnam Selatan dan sepanjang perbatasan dengan Laos dan Kamboja, dengan tujuan menghancurkan hutan lebat yang menjadi persembunyian pemberontak Vietkong dan menghentikan persediaan makanannya. Dioxin Agent Orange menyebabkan mutasi genetik yang sangat parah dan mengenaskan, dimana korban-korban tersebut mengalami cacat hingga mengubah banyak bentuk fisik mereka. Hingga tahun 2006, Pemerintah Vietnam mencatat korban serangan Agent Orange telah mencapai lebih dari 4.000.000 orang. Duhhh...

Namun saya juga membaca sebuah artikel di http://www.radioaustralia.net.au/indonesian/2012-08-10/vietnam-as-mulai-pembersihan-agent-orange/996938 yang menyatakan bahwa Pejabat-pejabat Vietnam dan Amerika telah melangsungkan sebuah upacara di bandar udara Danang, dalam rangka peluncuran operasi membersihkan Agent Orange di daerah-daerah yang tercemar selama Perang Vietnam.  Puji Tuhan, semoga Vietnam aman bagi industri, komersial atau pemukiman.

Naik lagi kelantai 3 di museum ini, banyak menonjolkan perang dengan menggunakan foto untuk menggambarkan perang yang terjadi kala itu.
Disamping museum, masih banyak lagi peninggalan lainnya seperti penjara-penjara kecil dan alat pemenggal kepala yang digunakan oleh Perancis dan Vietnam Selatan untuk mengeksekusi tahanan yang berlangsung pada tahun 1960-an. *Merinding*

Disajikan juga beberapa foto yang menunjukkan bagaimana perang sudah membuat warga vietnam sangat menderita sebelum akhirnya meninggal. Beberapa bentuk kekejaman ini membuat kita ikut merasakan betapa tidak manusiawinya perang kala itu. Banyak orang yang dibuat cacat, dipatahkan tulangnya, bahkan mati pun sepertinya digambarkan dengan sangat menderita sekali.

Ada yang tangan dan kakinya diikat dan ditarik keatas dengan tali, kemudian dijatuhkan dan remuk. Aihhh... Ngilu sekali rasanya..


Yang paling memilukan lagi, perlakuan mereka terhadap wanita di daerah itu. Para wanita dianiaya dan ditusuk kelaminnya, kemudian di bunuh. Ya Tuhan.. Betapa bersyukurnya kita yang dihidup di zaman ini dan berterima kasihlah pada pejuang-pejuang bangsa kita yang membuat negara kita merdeka, jauh dari tindakan yang sangat tidak manusiawi seperti yang dipaparkan di museum ini.

Saya pun masuk dalam sebuah tempat yang tidak saya duga sebelumnya, sebuah penjara kecil dengan seorang pria yang dipasung di dalamnya. Saya terkejut dan berteriak karena melihat tempat itu ada disebelah saya tiba-tiba. Saya tidak tahu itu asli atau tidak, yang saya tahu pasti itu menyeramkan dan sangat menghantui pikiran saya, membuat saya tidak tenang.

Keluar dari museum yang menyeramkan itu, diluar ada juga beberapa alat-alat persenjataan yang tidak meledak yang disimpan disamping museum. Saya jadi mikir, alat segede gini zaman dulu gimana ngangkatnya. Harus perang pula.. hadehhh..

Lelah belajar di Museum, kami pun bergerilya mencari oleh-oleh di pasar Ben Thanh. Mulai dari kaos, buah, topi, dan lukisan harganya cukup terjangkau..

Kami pun tak lupa menikmati secangkir kopi dan pizza ala Vietnam sebelum kembali ke hostel dan berangkat ke airport untuk kemudian kembali ke Indonesia. Nikmatnya sebuah perjalanan :)

1 comment:

  1. Ternyata setelah liat fotonya seram juga.. :D
    Yang ga kalah parah nya itu, akibat "Agent Orange".. -.-'
    Seharsnya kita yg hidup di jaman skr benar2 mesti bersyukur. Tapi trend yg sekarang itu adalah, bangsa dijajah oleh bangsa sendiri.. Parah..! Emang perang ga pernah berakhir kayaknya..

    ReplyDelete