Saturday, September 7, 2013

Warisilah Api Sumpah Pemuda !!!


“Memperoleh Indonesia merdeka adalah kewajiban yang terluhur buat anak negeri Indonesia.”
(Batavia PPPI 20-23 September 1911)

Demikian satu kalimat yang ditulis oleh Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia yang saya temukan di dinding Museum Sumpah Pemuda. Kalimat singkat yang membuat saya bertanya dalam hati, apakah rasa merdeka sudah dirasakan oleh semua kaum kita? Ataukah merdeka hanya dirasakan sebagai simbol semata setiap tahunnya? Apakah merdeka itu hanya dirasakan oleh orang-orang dengan jabatan tinggi di Negara kita? Yang punya hak dan punya kuasa? Entahlah…
Bagi saya, kita rakyat Indonesia harus belajar kembali mengenai sejarah, sebuah perjalanan dan perjuangan panjang yang tidaklah mudah. Perlu kita tahu bahwa sebuah perjuangan yang kita temukan dalam sejarah, ternyata tidak segampang menggelapkan uang negara seperti yang sudah biasa dilakukan oleh kaum penguasa.
Saya sungguh sedih ketika membaca salah satu pesan dari Ki Hajar Dewantara di museum ini. kata-kata yang membuat saya terdiam mengingat kembali apa yang sudah terjadi di negara kita :

Sadarkah kita? Kita perlu belajar dari sejarah, karena sejarah bukan hanya cerita tidur semata !
Bagi mereka yang berjiwa pejuang, saya akan coba ajak menelusuri Museum Sumpah Pemuda, salah satu momentum penting dari rangkaian perjuangan bangsa Indonesia. Museum ini terletak di Jl. Kramat Raya No. 106, Jakarta Pusat, buka setiap hari pukul 08.00 – 15.30 WIB.
Pada awalnya, museum ini adalah rumah tinggal milik Sie Kong Liang, yang didirikan pada abad ke-20. Rumah ini disewa oleh pelajar stovia (School tot Opleiding van Inlandsche Artsen) dan RS (Rechtsschool) sebagai tempat tinggal dan belajar. Saat itu dikenal dengan nama Commensalen Huis. (http://www.museumsumpahpemuda.com/)
Museum Sumpah Pemuda ini memiliki koleksi tentang sejarah perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia, total koleksi yang disimpan didalam museum Sumpah Pemuda ini sebanyak 2.867 seperti koleksi foto kegiatan pemuda di masa itu, patung, stempel, bendera organisasi pemuda, naskah sumpah pemuda, biola milik W.R.Supratman, Piagam penghargaan, buku-buku, dokumen-dokumen dan masih banyak lainnya.


Bendera Organisasi Pemuda

Kolaborasi dengan WR. Supratman
Di museum ini, akan tertera apa saja yang dibicarakan pada saat kongres pemuda I (15 November 1925), yakni bagaimana semangat para pemuda Indonesia dahulu kala sebelum kita, mempersiapkan gagasan demi persatuan Indonesia, memperjuangkan kedudukan strategis wanita bagi hari depan bangsa Indonesia, dan mencari bahasa persatuan untuk negara kita. Dilanjutkan pula dengan Kongres pemuda II (27 Oktober 1928) yang menyatakan bahwa : “Persatuan Indonesia adalah perkara darah daging masing-masing, perkara perasaan yang menghidupkan batang tubuh kita. Mau atau tidak, kita semua masuk terhitung kepada Bangsa Indonesia, mau atau tidak dalam tubuh kita mengalir darah Indonesia. Jadi insaflah kamu sekalian akan dirimu, supaya tahu akan pendirianmu. Insaflah kamu sekalian akan badanmu, supaya kamu tahu akan bangsamu; Insaflah kamu sekalian akan darah daging yang mengalir di badanmu, supaya kamu tahu akan tumpah darahmu.”

Rumusan Sumpah Pemuda
Kadang kala, saya mulai berpikir lagi. Apa yang sudah kita lakukan untuk Indonesia? Tidak kah kita mewarisi api sumpah pemuda? Tidak kah kita punya semangat muda yang sama dengan mereka? ~