Wednesday, March 13, 2013

Si Raja Timah, Pulau Belitung (1)


Seumur hidup saya tidak pernah tahu tempat ini sebelumnya, film Laskar Pelangi lah yang memperkenalkan pulau ini kepada saya. Film garapan Riri Riza yang di rilis pada tanggal 28 September 2008 ini, memang benar-benar dikemas sangat apik. Film ini merupakan adaptasi dari novel karangan Andrea Hirata, dimana sewaktu zaman kuliah pun saya tertawa, sedih, kadang terharu dan juga termotivasi membacanya. Untuk mencari pemeran tokoh-tokoh anggota Laskar Pelangi, Riri Riza melakukan casting di daerah Belitung dengan menggunakan pemeran-pemeran lokal dalam pembuatan film. Film ini juga diambil di lokasi Pulau Belitung, yang membuat saya kagum akan keindahannya. Meski sudah menonton berkali-kali, saya pun belum tahu kapan waktunya pergi kesana. Hingga suatu hari saya menemukan tanggal dimana saya bisa mengambil libur dan tak kan ada satu nasabah, rekan kerja atau bos pun yang akan mengganggu liburan saya. Natal..! Ya, pas di liburan Natal saya akan pergi kesana.. Meskipun dengan harga tiket yang cukup mahal (eh, ada yang bayarin sih..).

Saya pun mencari informasi dan menemukan www.belitungisland.com website pertama yang khusus menyediakan informasi tentang Belitung. Saya pun berangkat tepat pada tanggal 22 Desember 2012 menuju bandara Soetta, pukul 04 pagi karena akan terbang pada pukul 06.00 menuju bandar udara Tanjung Pandan. Saya pun berangkat naik taxi, tanpa mandi. Jam segitu, dingin banget kaleee... hehe.. Di dalam perjalanan, tepat di depan jalan mangga besar, seorang polisi berdiri tegak memberhentikan taxi yang saya tumpangi. Aduhh, ancaman apalagi nih? Hebat bener polisi jam segini udah cari duit! Polisi pun mengetuk kaca taxi dan bertanya : “Mau kemana mbak pagi-pagi begini?”

Saya pun menjawab dengan sedikit panik, “Mau ke Bangka Belitung, Pak.” Kemudian Polisi tersebut pun melihat ke dalam taxi dan mempersilahkan kami melanjutkan perjalanan. Udah? Gitu doang? Kog dia gak nilang sih? Apaan sih maksud polisi itu? Mabok kali ya? Eh usut punya usut, ternyata lokasi tempat taxi lewat tadi itu adalah lokasinya para perempuan-perempuan... uhhh, gak enak ya ngomongnya. Ya pokoknya banyak perempuan yang jual diri disana. Seringkali perempuan-perempuan dari negara lain pun datang hanya sekedar untuk melayani atau memuaskan nafsu, atau memang dibawa oleh pasangan semalamnya ke tempat itu. Perempuan-perempuan itu biasanya dari Asia seperti China, Thailand dan sejenisnya. Ohhh, begitu ya ternyata. Jadi mentang-mentang saya ini bermata sipit dicek juga gitu! Tapi tak apalah, polisi ini menjalankan tugasnya dengan benar. Prok.. Prok..Prok!

Akhirnya sampai juga di bandara, check in dan kemudian sarapan pagi terlebih dahulu sambil membunuh waktu. Saya tak menyangka, pagi buta seperti itu bandara masih saja ramai. Saya pun mengamati dari kaca ruang tunggu bagaimana barang-barang penumpang diantar ke bagasi pesawat.


Mungkin isinya baju, sepatu, tas, atau potongan tubuh manusia? Otak saya pun mulai ngaco, dan memilih untuk tidur di kursi ruang tunggu. Tiga puluh menit kemudian pesawat pun sudah siap, dan saya berjalan dari ruang tunggu menuju pesawat yang dengan tegak berdiri menyapaku di pagi hari.


Bahagianya aku mendapatkan posisi duduk dekat dengan jendela kaca pesawat, cihuyyy.. 45 menit pun berlalu dan sampai di bandara Tanjung Pandan yang ternyata tidak begitu besar. Tak lupa saya berfoto diri di bandara, mengingat ini perjalanan pertama ke pulau tersebut dan besar kemungkinan tidak kesana lagi.


Sambil menunggu pengambilan barang-barang dari bagasi, ternyata driver yang sudah kami hubungi dari jauh hari sudah menunggu di depan pintu masuk. Maka perjalanan di Pulau Belitung pun akan segera kami mulai, dan bersyukur sekali kami mendapatkan driver yang sangat hafal seluruh jalanan beserta objek wisata Belitung include dengan sejarahnya. Pas banget! Ini dia perjalanan indah saya selama di Belitung.

Hari Pertama:
Mobil yang kami sewa pun melaju dengan kecepatan tinggi, karena jalanan di kota ini tidak padat seperti Jakarta, tidak macet, dan saya perhatikan bahkan jalan kecil sekalipun sudah di aspal. Bukti bahwa pemerintah daerahnya sangat peduli dan benar-benar membangun kotanya. Udara yang segar, jalanan yang lancar, dan pemandangan sekeliling yang unik membuat saya berkali-kali tersenyum dan menghembuskan nafas panjang. Lega sekali.. Liburannn, benar benar liburan!

1.    Kuil Dewi Kwan Im

Tujuan pertama kami adalah Kuil Dewi Kwan Im. Tak pernah terpikirkan akhirnya saya menginjakkan kaki di dalam kuil ini. Sewaktu masih kecil, saya sering sekali menonton film Dewi Kwan Im yang saya pikir itu hanyalah khayalan atau rekayasa saja dan kini saya menemukan kuilnya di Belitung.



Saya pun masuk kedalam kuil, mulai melihat foto-foto atau lukisan Dewi Kwan Im di setiap temboknya. Bagi teman-teman yang sudah lupa wajah Dewi kwan Im, berikut saya tampilkan lagi.. hehe..

Jika anda berkunjung ke tempat ini, anda harus meramal keberuntungan di tempat ini. Berbagai suku agama turut antusias mencari tahu keberuntungan mereka di kuil ini. Ciam bambu keberuntungan, begitu penjaga kuil menyebutnya. Ciam bambu ini diduga dapat meramal nasib seseorang, dan berdasarkan interview saya terhadap penjaga tersebut kebanyakan pengunjung yang datang adalah kaum muda yang ingin tahu jodoh mereka. Cieee..Ciee, cari tahu jodoh sampai antar pulau gitu! Bhakakak..!

Tapi saya tak seperti itu, saya cukup mencari tahu karir dan masa depan saja. Kalau jodoh, lagi-lagi jangan sampai saya tahu dan menghancurkan hati saya. Lebih baik saya tanya masa depan dan karir saja. Haha.. demikian hasil uji keberuntungan saya!

Pertama-tama saya harus berdoa dan punya niat yang baik, berdoa ala apa saja boleh sesuai agamanya masing-masing. Kemudian si penjaga akan melemparkan dua buah batu kerikil yang tersedia, sepertinya setiap sisi batu ini memiliki kode. Karna ketika menurut penjaga lemparan batu tersebut salah, maka ia akan berdoa lagi dan melemparkan batu seperti main dadu untuk yang kedua kalinya. Setelah keluar hasil yang benar, maka ia mempersilahkan saya untuk mengocok bilah-bilah bambu dalam gelas bambu besar hingga salah satu bambu keluar dari dalam gelas, setelah itu akan terlihat angka keberuntungan yang keluar. Yap, 55 ! Angka keberuntungan saya.. Penjaga pun mencari arti dari angka 55 itu di kotak yang sudah ditempel di tembok kuil. Hasilnya, tak seperti yang saya inginkan. Itu bukan akan keberuntungan, tapi kebuntungan.


Saya bertanya pada penjaga, apa maksud istilah tersebut? Dengan sedih ia pun menjawab, “Karir anda saat ini tidak begitu bagus. Anda sebaiknya jangan terburu-buru mengambil keputusan, sebab akan selalu ada halangan, rintangan dan tantangan yang menghadang rencana anda seperti gunung dan air. Untuk saat ini, baiknya pikirkan bagaimana caranya menempuh masa depan yang baik, dengan pemikiran yang matang.”

Apa boleh buat, saya kan hanya mencoba saja. Percaya tidak percaya inilah hasilnya, dan dalam kenyataannya saat ini pun memang itu yang sedang terjadi dalam karir saya. Saya pindah ke salah satu perusahaan baru dengan tawaran baru, namun dengan budaya kerja yang berbeda, yang sepertinya tidak cocok dengan saya. Tapi bukankah hidup ini penuh kejutan dan tantangan? Hidup harus terus berjalan bukan..? *menangis dipojokan*

Perasaan yang gundah pun membuat saya langsung keluar dari kuil dan masuk ke mobil, melanjutkan perjalanan baru yang mungkin lebih menawarkan kecantikan alam. Eittss, sebentar! Si penjaga bilang ramalan ini hanya berdurasi satu tahun, jadi tahun depan ya hasil ramalannya beda lagi. Hihihi, kebetulan kan saya Desember 2012 yah kesanya. Berarti ramalan sudah habis durasinya dalam sebulan. Hahahahhaa.. senangnya hatiku.. Tarik nafas, buang jauh-jauh... Hufffhhh!

2.    Pantai Burung Mandi
Saya pun tiba di Pantai Burung Mandi, di pantai ini tidak begitu banyak yang kita bisa lihat kecuali anak-anak yang bermain di pantai sehabis sekolah dan deretan kapal nelayan yang berwarna-warni. Saya pun bingung dimana letak burungnya.




3.    Danau Bandung
 Danau Bandung ini berada di kota manggar. Dahulu kala, Manggar adalah pusat tambang timah terbesar di Belitung, kini Manggar adalah kota kecil dengan berbagai objek wisata yang menarik, kota dimana film laskar pelangi dibuat. Manggar ini pun terkenal dengan sebutan kota dengan 1001 warung kopi. Ada puluhan warung kopi yang dijadikan tempat bersosialisasi bagi warga kota Manggar dan sekitarnya. Beberapa warung kopi membuat kantin terapung atau warung kopi yang mengapung diatas Danau Bandung ini. Salah satu yang kami kunjungi adalah warung kantin terapung yang satu ini, kita bisa menikmati kopi Belitung dengan danau indah yang mengelilingi kita. Nikmatnya..




Setelah kenyang, kami pun melewati sebuah kantor yang warnanya kuning terang, menarik mata untuk memandang. Ternyata itu adalah Kantor Bupati Manggar.



4.    Bendungan Pice
Bendungan ini dibangun semasa pemerintahan kolonial Belanda pada awal abad 20, mempunyai 16 pintu dengan ukuran 2,5 meter dari tiap pintunya. Dulu pada masa penambangan timah masih diusahakan oleh perusahaan milik Belanda (GMB), bendungan tersebut berfungsi sebagai alat pengatur tinggi rendahnya permukaan air guna mempermudah sistem kerja kapal keruk melakukan eksplorasi timah. Kini Bendungan Pice ini masih tetap digunakan untuk mengatur debit air di hulu. Bendungan yg menjadi ikon Kec. Gantung ini sekarang masih berdiri dan berfungsi dg baik. Lokasinya berada di Desa Canggu. Bendungan ini di dirikan pada tahun 1928, disebut “PICE” oleh masyarakat setempat karena diambil dari nama “Sir vance”, yaitu seorang Insinyur Arsitek Belanda yang membangunnya.






5.    Rumah Ahok
Tau Ahok kan? Saya baru tau kalau beliau adalah mantan Bupati Belitong timur 2005. Beliau jg mendirikan perusahaan CV Panda yang bergerak dibidang kontraktor pertambangan PT Timah. Sempat mencalonkan diri mjd walikota Belitong namun belum mendapatkan kesempatan. Eh, skrg malah diberkati mjd Gubernur DKI. Beliau memiliki paham "orang miskin jangan lawan orang kaya dan orang kaya jangan lawan pejabat (paham Kong Hu Cu)." Nah, ini adalah kediaman Ahok (wakil gubernur DKI 2012) di Belitong.. saya berdiri di depannya saja, semoga karirnya menular :)

 



6.    Museum Kata – Andrea Hirata
Diperjalanan menuju tempat selanjutnya, driver yang cerdik pun mengantarkan kami ke Museum Kata Andrea Hirata, yang tadinya tidak ada dalam list perjalanan kami. Sepertinya tak banyak pengunjung yang tahu tempat ini. Bahkan beberapa blog yang saya baca, mereka yang pernah ke Belitung tidak mencantumkan tempat ini sebagai salah satu tempat yang sudah disinggahinya. Untuk masuk ke museum ini pun, kita harus membayar Rp. 2000 rupiah untuk donasi kebersihan. Di museum ini terdapat foto-foto selama syuting film Laskar Pelangi, peralatan seni yang digunakan, dan juga menjual buku-buku Andrea Hirata dalam bahasa Indonesia, Melayu dan bahasa Inggris.








7.    SD Laskar Pelangi
Replika SD Muhammadiyah merupakan bangunan yang dibuat dalam rangka syuting film Laskar Pelangi yang diangkat dari novel Andrea Hirata.  




Tak banyak memang yang bisa dilihat di tempat ini, karena hanya ada bangunan yang sudah hampir     roboh dengan kayu-kayu yang lapuk. Namun menurut http://bangka.tribunnews.com/2012/06/23/wisatawan-foto-depan-sd-laskar-pelangi-lalu-pulang tahun 2012, Pemdes Desa Lenggang mendapat peringkat pertama dalam usulan pembangunan gedung galery dari program PNPM Mandiri. Rencananya Galery itu akan dibangun Agustus 2012 di dalam kawasan bukit raya SD Laskar Pelangi. Galery itu nantinya akan menjadi pioner pusat jajanan kuliner dan kerajinan khas daerah. Pengelolaannya kedepan akan dilaksanakan oleh sebuah koperasi. Galery pun terbuka untuk berbagai produk dari desa atau kecamatan lain di Beltim. Semoga terlaksana ya, karena bulan Desember 2012 saya kesana, galery tersebut belum di bangun. Masuk ke dalam SD pun saya hampir disengat tawon, karena tawon sudah beranak pinak disana. *benjol deh*

8.    Danau Kaolin
Di desa yang cantik ini terdapat sebuah danau dengan air berwarna biru toska, bernama Danau Kaolin. Dulu danau ini digunakan sebagai tempat penambangan kaolin atau tanah liat yang menjadi mata pencaharian utama masyarakat Belitung hingga kini. Penambangan ini memberi banyak sekali lapangan pekerjaan untuk masyarakat Belitung. Seluruh hasil tambang kaolin dikapalkan ke luar pulau Belitung untuk bahan baku pabrik cat dan kosmetik. Akibat dari adanya aktivitas penambangan ini, kini yang tersisa adalah lubang-lubang besar yang berisikan air berwarna biru toska.Tetapi dampak negatif dari penambangan ini seperti yang anda lihat, adalah kerusakan lingkungan, sama seperti penambangan timah. Kerusakan menjadi lebih parah ketika kegiatan tambang ini juga mengotori aliran sungai-sungai besar di Belitung. Namun pemandangan yang tak biasa dengan air danau yang berwarna bitu toska serta dinding yang putih akan menawarkan panorama tersendiri untuk para penikmat foto.


9.    Tanjung Tinggi

Tanjung tinggi merupakan pantai pasir putih di teluk yang diapit dua semenanjung batu-batu granit raksasa terbesar sepanjang pantai dan dilepas pantai dengan air laut yang jernih dan tenang. Aktifitas yang bisa dilakukan disepanjang pantai ini adalah berjalan di pasir putih, berenang, snorkeling dan menikmati sunset. Menurut masyarakat setempat, sunset terbaik bisa dilihat di tempat ini. Lokasi syuting film “Laskar Pelangi” dan “Sang pemimpi” ini benar-benar membuat saya sangat takjub, pantas saja tempat ini menjadi tempat yang sangat ramai dikunjungi oleh para wisatawan.






 
 
Rakyat Belitung sudah sepantasnya berterima kasih kepada Andrea Hirata, karena karyanya yang apik ternyata mampu merubah kotanya menjadi sangat terkenal. Hal ini dibuktikan dari jumlah wisatawan yang datang setelah munculnya Film Laskar Pelangi pada tahun 2008. Tercatat di www.belitungkab.go.id dimana pada tahun 2008 – 2009 adalah tahun dimana Belitung sudah mulai menjadi sorotan wisata. Selanjutnya di tahun 2010, tercatat jumlah pengunjung sebanyak 50.501 orang. Artinya, setiap tahun terjadi peningkatan yang luar biasa setelah munculnya film Laskar Pelangi tersebut.

Data Arus Kunjungan Wisatawan di Kabupaten Belitung
Keadaan Tahun 2010

No.
Bulan Kunjungan
Domestik (orang)
Asing (orang)
Jumlah (orang))
1
Januari
4,685
82
4,767
2
Februari
4,294
106
4,400
3
Maret
4,569
197
4,766
4
April
3,998
110
4,108
5
Mei
3,394
68
3,462
6
Juni
4,320
76
4,396
7
Juli
3,586
112
3,698
8
Agustus
3,853
84
3,937
9
September
4,309
71
4,380
10
Oktober
4,212
334
4,546
11
November
3,888
61
3,949
12
Desember
4,010
82
4,092
13
JUMLAH
49,118
1,383
50,501
14
2009
39,499
2,734
42,233
15
2008
29,983
2,053
32,036
16
2007
23,188
1,421
24,609





 Continue...

1 comment:

  1. Timeline picture nya aja di belitong.. :D
    Itu yg nendang batu jgn terlalu terbuka kakinya :*
    Btw...ini foto2 nya cuma segini aja? :O

    ReplyDelete